“Isra Mi’raj & Targhib Ramadhan: Momen Menguatkan Keimanan”

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga SKIMFA, di awal tahun 2025 diselenggarakan serangkaian kegiatan siraman rohani yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman keislaman dan menumbuhkan semangat beribadah. Berikut adalah kegiatan yang telah dilaksanakan:

1. Pengajian Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, Isra Mi’raj akan dikupas tuntas dalam pengajian khusus yang diadakan pada:

  • Hari/Tanggal: Kamis, 30 Januari 2025
  • Waktu: Pukul 13.00 WIB
  • Tempat: masjid Al Fatannur SKIMFA
  • Penceramah: Ustadz Wuntat Wawan Sembodo

Ustadz Wuntat Waan Sembodo dikenal dengan gaya dakwahnya yang lugas, mudah dipahami, dan penuh hikmah. Beliau merupakan seorang praktisi pendidikan, trainer pembinaan guru/ustadz, serta pendongeng dan pendakwah yang berpengalaman. Dalam ceramahnya, beliau mengupas makna mendalam dari Isra Mi’raj:

  • Isra: Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dengan mengendarai Buraq.
  • Mi’raj: Perjalanan Nabi menuju langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha, tempat di mana beliau bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan salat lima waktu bagi umat Islam.

Pengajian ini terbuka bagi seluruh warga SKIMFA dan diharapkan dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW serta kesadaran dalam menjalankan ibadah salat sebagai kewajiban utama umat Islam.

2. Targhib Ramadhan 1446 H

Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, SKIMFA menyelenggarakan acara Targhib Ramadhan yang diperuntukkan bagi seluruh guru dan karyawan. Acara ini diselenggarakan pada:

  • Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
  • Penceramah: Ustadz H. Muhamad Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd.
  • Jabatan: Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo, DIY

Dalam ceramahnya, Ustadz Wahib Jamil mengajak para peserta untuk mensyukuri anugerah Allah berupa posisi dan pekerjaan yang dimiliki. Salah satu kutipan dari khutbah Imam Masjid Nabawi, Syeikh Ali Hudzaifi, yang akan dikupas dalam ceramah ini adalah:

“Allah tidak membutuhkan ibadahnya manusia.”

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Surah Fussilat Ayat 46:

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu tidak berlaku zalim terhadap hamba-hamba-Nya.”

Selain itu, Ustadz Wahib Jamil juga menyampaikan hikmah dari kitab Al-Hikam karya Ibnu Athaillah, yang menegaskan bahwa:

“Janganlah keterlambatan diijabahinya doa menjadikan kita putus asa, karena Allah telah menjamin untuk mengijabahi semua doa, yaitu dengan cara yang dikehendaki-Nya, bukan menurut keinginan kita, serta di waktu yang Allah kehendaki, bukan di waktu yang kita tentukan.”

Lebih jauh, beliau mengingatkan agar kita tidak menyederhanakan ibadah hanya demi keuntungan duniawi, seperti kesehatan atau kelancaran rezeki, melainkan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan pengharapan hanya kepada Allah SWT.

Penutup

Kedua kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi warga SKIMFA untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dan semakin istiqamah dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.